Rabu, 08 Desember 2010

Prokaryot

Prokaryot


Istilah prokaryot berarti “sebelum” nukleus (dari bahasa Yunani) bukan berarti “tanpa” nukleus. Prokaryot adalah organisme paling banyak yang ada di bumi, yangpaling awal muncul, mereka adalah bentuk pertama dari kehidupan.Prokaryot adalah organisme bersel tunggal yang tidak mempunyai membran nukleus. Prokaryot telah berevolusi menjadi beberapa bentuk,dan sekarang menjadi bagian dari setiap kehidupan di bumi. Tidak seperti organisme yang lain, prokaryot mempunyai sedikit perbedaan morfologi yang dapat digunakan untuk mengelompokkannya,prokaryot tidak bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Secara tradisional telah dikelompokkan berdasarkan struktur, fisiologi, dan komposisi molekuler.

Prokaryot mempunyai beberapa ciri-ciri, yaitu:

  • Tidak mempunyai membran nukleus.

  • Mempunyai ribosom yang berbeda dengan eukaryot.

  • Hampir semua prokaryot lebih kecil dari eukaryot yang paling kecil.

  • Bersel tunggal (uniseluler).

Archaeobacteria

Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Yang termasuk Archaeobacteria, yaitu bakteri yang hidup di sumber air panas, di tempat berkadar garam tinggi, di tempat yang panas dan asam. Archaeobacteria termasuk kelompok prokariotik.


Archaeobacteria memiliki ciri-ciri sebagai berikut.


  • Sel bersifat prokaryotik.

  • Lipida pada membran sel bercabang.

  • Tidak memiliki mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi, dan lisosom.

  • Habitat di lingkungan bersuhu tinggi, bersalinitas tinggi, dan asam.

  • Berukuran 0,1 �� m sampai 15 ��m, dan beberapa ada yang berbentuk filamen dengan panjang 200m.

  • Dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram.

Habitat Archaeobacteria

  • Halophiles, yaitu lingkungan yang berkadar garam tinggi.

  • Methanogens, yaitu lingkungan yang memproduksi methan. Ini dapat ditemukan pada usus binatang.

  • Thermophiles, yaitu lingkungan yang mempunyai suhu tinggi.

Klasifikasi Archaeobacteria

Menurut Woese, Kandler dan Wheelis, 1990, Archaeobacteria dibagi

menjadi beberapa phylum, yaitu:


  • Phylum Grenarchaeota

  • Phylum Euryarchaeota

  • Halobacteria

  • Methanococci

  • Methanophyri

  • Archaeoglobi

  • Thermococci

  • Thermoplasmata

  • Phylum Korarchaeota

  • Phylum Nanoarchaeota

Struktur Archaeobacteria

Dinding sel Archaeobacteria tidak mempunyai peptidoglikan, dinding selnya tipis, jika dikelompokkan berdasarkan teknik pewarnaan Gram Gram stain) maka Archaeobacteria termasuk bakteri Gram negatif.


Eubacteria ( Bakteri )


Ciri-ciri Eubacteria


  • Bersel tunggal, prokariotik, tidak berklorofil.

  • Bersifat heterotrof.

  • Ukuran tubuh 1 - 5 mikron.

  • Reproduksi vegetatif dengan membelah diri dan generatif denganparaseksual.

  • Adaptasi terhadap lingkungan buruk membentuk endospora.


Struktur anatomi Eubacteria, terdiri atas


  1. Bagian sel sebagai penutup sel


  1. Kapsula: bagian paling luar berupa lendir berfungsi melindungi sel.

  2. Dinding sel: tersusun atas peptidoglikan yang merupakan polimer besar atau polisakarida.

  3. Membran plasma: bagian penutup paling dalam, mengandung enzim oksida atau enzim respirasi. Fungsinya sama dengan mitokondria pada sel eukariotik.


  1. Bagian sitoplasma


Sitoplasma berbentuk koloid mengandung butiran-butiran protein, glikogen, dan juga lemak. Sel bakteri tidak mengandung organel reticulum endoplasmik, badan golgi, mitokondria, lisosom, dan sentriol. Tetapi bakteri mengandung ribosom yang tersebar dalam sitoplasma. Bahan genetic berupa ADN atau kromosom di daerah sitoplasma tidak memiliki membrane inti




Klasifikasi Eubacteria


a. Berdasarkan cara mendapatkan makanannya

1) Bakteri heterotrof


Bakteri yang hidupnya tergantung pada organisme lain dalam hal pemenuhan zat organik sebagai sumber karbon (C).


Dibedakan menjadi 2, yaitu:


  • Bakteri saprofit (saproba), hidup dari zat-zat organik yang berasal dari sisa-sisa makhluk hidup atau sampah.

  • Bakteri parasit, hidup di dalam tubuh makhluk hidup atau bahan-bahan dari tubuh inangnya. Dibedakan menjadi:

    1. Bakteri parasit fakultatif, dapat hidup sebagai saprofit.

    2. Bakteri parasit obligat, hanya mutlak sebagai parasit.

    3. Bakteri patogen, menyebabkan penyakit pada hewan dan manusia.


2) Bakteri autotrof


Bakteri yang mampu menyusun makanan sendiri dengan sumber karbon

(C) yang berasal dari senyawa anorganik (CO2 atau karbonat).


Dibedakan menjadi:

  • Bakteri fotoautotrof, energi untuk sintesis berasal dari cahaya.

  • Bakteri kemoautotrof, energi untuk sintesis makanan berasal dari reaksi-reaksi kimia.


b. Berdasarkan kebutuhan oksigen pada waktu respirasi


  1. Bakteri aerob. Bakteri yang memerlukan oksigen bebas dalam kehidupannya

  2. Bakteri anaerob. Bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas dalam kehidupannya.


c. Berdasarkan jumlah dan kedudukan flagela


  1. Atrik: tidak mempunyai flagela.

  2. Monotrik: mempunyai flagela pada satu ujungnya.

  3. Lofotrik: mempunyai sejumlah flagela pada salah satu ujungnya.

  4. Amfitrik: mempunyai sejumlah flagela pada kedua ujungnya.

  5. Peritrik: mempunyai flagela pada semua permukaan tubuh.


Berdasarkan bentuknya


1. Kokus (coccus) bentuk bulat seperti bola, dibedakan atas:


  • Monococcus, tersusun satu-satu

  • Diplococcus, bergandengan dua-dua.

  • Tetracoccus, bergandengan empat-empat.

  • Sarcina, bergerombol membentuk kubus.

  • Staphylococcus, bergerombol membentuk buah anggur.

  • Streptococcus, bergandengan membentuk rantai.


2) Basil (bacillus), bentuk batang (silinder), dibedakan atas:


  • Diplobacillus, bergandengan dua-dua.

  • Streptobacillus, bergandengan membentuk rantai.

  • Monobacillus, tunggal (satu-satu).


3) Spiral (spirillum) ��bentuk spiral (lengkung), dibedakan atas:


  • Vibrio (bentuk koma), lengkung kurang dari setengah lingkaran.

  • Spiral, lengkung lebih dari setengah lingkaran.



Reproduksi Eubacteria


Reproduksi bakteri pada umumnya aseksual, yaitu dengan pembelahan biner dari satu bakteri membelah menjadi 2 dan seterusnya.


Reproduksi secara seksual tidak terjadi pada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut paraseksual.


Ada 3 cara proses paraseksual, yaitu:


  1. Transformasi, perpindahan sedikit materi genetik atau ADN bahkan hanya satu gen saja ke bakteri lain dengan proses fisiologis yang kompleks.

  2. Konjugasi, bergandengnya dua bakteri dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik.

  3. Transduksi, pemindahan materi genetik dengan perantaraan virus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar